Minggu, 27 Oktober 2013
Sabtu, 19 Oktober 2013
Kampung Wunga
Menyaksikan Keunikan Kampung Tradisional Wunga
Kampung adat Wunga merupakan kampung pertama dan tertua di Sumba Timur yang didirikan oleh nenek moyang orang Sumba yang berasal dari Malaka Tanabara, kampung ini terletak di puncak bukit bebatuan yang tidak memiliki persediaan air, namun masyarakat tetap bertahan ditempat tersebut . Wunga berasal dari kata Kawunga yang artinya awal.
Jumat, 18 Oktober 2013
Kampung Megalitik Maudolung
Kampung Megalitik Maudolung
Sebuah bekas kampung tua yang terletak di pinggir jalan menuju Haharu mulai Kataka Lindi Watu. Kampung ini selalu dikunjungi wisatawan mancanegara yang datang menggunakan kapal khusus setiap tahun. Saat ini di kampung tersebut hanya tinggal pagar batu saja dan pemukiman baru di sekitarnya.
Kamis, 10 Oktober 2013
Kampung Adat Praiyawang
Kampung Praiyawang (69 km) terletak di sebelah Timur Kota Waingapu. Kampung tersebut merupakan ibukota kepala Swapraja Rindi Mangili. Pada saat ritual penguburan Raja Rindi Mangili ke-II, penarikan batu kubur menelan korban jiwa sebanyak ratusan orang. Disana ada beberapa Rumah Adat yang digunakan pada ritual khusus seperti Rumah Adat Haparuna khusus untuk ritual adat kematian Raja-raja saja. Sedangkan Uma Ndewa digunakan khusus untuk ritual adat acara cukur rambut bagi anak Raja yang yang baru lahir dan sebagai penerangan di rumah ini hanya boleh menggunakan lampu minyak tanah saja.
Kampung Pau/Umabara
Kampung Pau/Umabara adalah sebuah kampung yang terletak di pinggir kali Melolo yang merupakan ibukota Swapraja Melolo. Dari Raja Pertama s/d Raja yang keempat, yang terakhir adalah Oemboe Windi Tanangoenjoe. Rumah Jabatan yang masih utuh terletak di Pau. Disana masih tersedia meriam-meriam kuno yang biasa dibunyikan pada saat penguburan Raja-raja, dan yang terakhir adalah penguburan Umbu Retang Tamba, Umbu Tay Tanggurami, Umbu Bala Kapita, dan T.R Ipa Hoy.
Kampung Adat Prailiu
Kampung Adat Prailiu adalah sebuah ibukota kerajaan Lewa Kambera yang terletak disebelah Timur kota Waingapu. Keaslian eksotika kampung adat ini tetap terjaga ketradisionalannya. Rumah-rumah adat yang oleh warga kampung disebut Uma Mbatang/ Uma Hori, kuburan megalitik yang disebut reti dan patung-patung (penji) serta sejumlah benda purbakala masih terpelihara dengan baik.
Sarung dan selendang tenun ikat (lau, hinggi dan tiara), turut menambah kental suasana tradisional di kampung itu. Kepala Swapraja Lewa Kambera yang terakhir adalah Tamu Umbu Nggaba Hungu Rihi Eti (Umbu Nai Hawurung)
Warga di perkampungan adat Raja Prailiu ini terampil menenun ikat. Tenunan mereka mampu menembus pasaran nasional dan internasional. Tenunan yang asli menggunakan bahan natural dari hasil hutan di sekitar kampung," menggunakan bahan alamiah melalui proses yang panjang. Untuk pewarna kain digunakan bahan alamiah. Warna biru dari pohon nira/wora dan kuning kemerahan (kombu dan luaba) dari akar pohon mengkudu dan luaba . Semua proses pembuatan dikerjakan secara manual.
Jumat, 04 Oktober 2013
KAMPUNG HAMA PARENGU
Obyek ini terletak di desa Kuta Kecamatan Kanatang ± 2 jam berjalan kaki dari mananga mihi. Hama Parengu merupakan bekas perkampungan yang sudah ditinggalkan oleh penghuninya. Dulu kampung ini dihuni oleh 12 marga yang dipimpin oleh Marga Ana maeri. Kampung ini dikelilingi oleh pagar batu sehingga kampung ini juga dikenal dengan benteng Hamaparengu. Dikampung ini anda dapat menyaksikan kubur batu megalitikum, meriam dan kuali raksasa. Serta pada tahun – tahun tertentu, di kampung ini masih dilaksanakan ritual atau upacara adat (Mangejing).
• Jarak tempuh dari Dermaga menuju obyek : 20 km
• Aktifitas yang dapat dilakukan : foto dan menikmati sunrise dan sunset di hamparan padang sabana, menunggang kuda.
• Akomodasi : tidak terdapat akomodasi di sekitar obyek, tamu biasanya menginap di hotel yang terdapat di pantai puru kambera yaitu: Pondok Wisata Pantai Cemara – Puru Kambera – Desa Mondu Kecamatan Haharu
Langganan:
Postingan (Atom)