Rabu, 20 November 2013

AIR BAGI SUMBA

pulau sumba telah memasuki masa penghujan, setelah penantian yang panjang. kemarau yang panjang telah tergantikan oleh tetesan hujan yang turun dengan derasnya mengobati dahaga masyarakat sumba akan air hujan. dengan di mulainya musim penghujan ini maka dengan hujan yang telah turun mendatangkan berkah tersendiri bagi masyarakatnya. para petani di sumba telah memulai kegiatan bertani baik itu padi dan jagung yang menjadi andalan pulau sumba maupun tanaman yang lainhya yang menjadi sumber nafkah bagi masyarakat sumba. bagi sebagian besar masyarakat sumba masa penghujan merupakan masa kejayaan karena pada saat tersebut itulah mereka mebdapatkan penghasilan yang lebih tinggi dari pada hari-hari yang biasanya. mari sambut musim penghujan ini dengan penuh suka cita, setelah kemarau yang telah begitu panjang. dengan musim penghujan ini sebagian orang merasa bahwa suasana yang berhubungan dengan hari besar umat Kristiani semakin dekat. di musim ini pula menjadikan pulau sumba menghijau, yang menjadi penyejuk suasana dan menyegarkan pemandangan. love sumba

Jumat, 01 November 2013

SUMBA

Sumba Barat Daya memiliki potensi wisata yang masih tergolong perawan. Mulai wisata bahari, memiliki pantai-pantai yang indah di Weekuri, Pero, dan Kondamaloba yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Dari kampung Tosi terlihat anggun di tengah pepohonan tua dan kuburan megatilik dan juga terdapat pasola yang rutin di gelar secara turun temurun. Di desa tradisional Ratenggaro juga memiliki pantai yang sangat indah. Sumba Barat Daya merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Sumba Barat ini juga memiliki wisata alam yang sangat menakjubkan. Di Sumba Barat juga memiliki potensi wisata yang tak kalah menariknya. Seperti di kampung Tarung, kampung Parai Ijing, eksotisme pantai Marosi, pantai Rua, dan kemolekan pantai Nihiwatu yang terkenal ke seantero negeri. Sunset Wanokaka, keindahan air terjun La Popu serta atraksi budaya pasola Lamboya. Pasola oleh masyarakat setempat di percaya dan sakral karena merupakan wangsit dari para leluhur sebagai religiostas pemeluk Marapu. Tak kalah menarik juga di kabupaten Sumba Tengah. Karena memiliki kampung adat dan pesona bahari dan wisata alam. Di kampung Anakalang dan di Pasunga terdapat makam batu yang mengesankan, yang juga terdapat di Kabonduk. Pesona situs budaya lainnya adalah kampung Makaleri dan Lai Tarung. Lai Tarung akan ramai di kunjungi pada acara “Puninggu Takadonga Ratu” yang merupakan acara adat untuk menghormati arwah leluhur yang diadakan setiap bulan Juni.

Eksotisme Pulau Sumba

Eksotisme wisata pulau Sumba telah melegenda di seantero dunia. Oleh para ilmuan arkeolog sering menyebut pulau Sumba sebagai “the living megalithik culture” atau budaya megalitik yang terus hidup dari 4.500 tahun yang silam yang masih lestari hingga sekarang. Pulau Sumba terdiri dari empat kabupaten yakni: Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Sumba Timur yang kini menjadi gate utama pulau Sumba. Pesona wisata yang dimiliki pulau Sumba begitu merata di setiap kabupaten yang ada di pulau Sumba itu sendiri. Sementara itu di kabupaten Sumber Timur sangat kaya dengan potensi wisatanya. Dibandingkan dengan kabupaten lain, Sumba Timur lebih mudah di jangkau baik melalui laut maupun udara. Karena memiliki bandara dan dermaga yang lebih representatif. Para wisatawan maupun kalangan pebisnis lebih cenderung memilih Sumba Timur sebelum melanjutkan ke kabupaten lain. Geliat sebagai kota Niaga pun lebih terlihat di kabupaten ini (Sumba Timur). Untuk potensi wisata tersebar di seluruh wilayah mulai dari Praing karena terdapat air terjun La Putih, keindahan pantai Tarimbang, Purukambera serta Londalima yang sangat pantas untuk dinikmati. Di Umambara dan Pau di Melolo terdapat pemukiman rumah adat, makam batu dan tenun ikat. Desa Ngalu dan Kaliuda juga dikenal sebagai penghasil kain tenun ikat terbaik di Indonesia yang kaya akan warna-warna alam.

Sabtu, 19 Oktober 2013

Kampung Wunga

Menyaksikan Keunikan Kampung Tradisional Wunga Kampung adat Wunga merupakan kampung pertama dan tertua di Sumba Timur yang didirikan oleh nenek moyang orang Sumba yang berasal dari Malaka Tanabara, kampung ini terletak di puncak bukit bebatuan yang tidak memiliki persediaan air, namun masyarakat tetap bertahan ditempat tersebut . Wunga berasal dari kata Kawunga yang artinya awal.

Jumat, 18 Oktober 2013

Kampung Megalitik Maudolung

Kampung Megalitik Maudolung Sebuah bekas kampung tua yang terletak di pinggir jalan menuju Haharu mulai Kataka Lindi Watu. Kampung ini selalu dikunjungi wisatawan mancanegara yang datang menggunakan kapal khusus setiap tahun. Saat ini di kampung tersebut hanya tinggal pagar batu saja dan pemukiman baru di sekitarnya.

touring sumba east

Kamis, 10 Oktober 2013

Kampung Adat Praiyawang

Kampung Praiyawang (69 km) terletak di sebelah Timur Kota Waingapu. Kampung tersebut merupakan ibukota kepala Swapraja Rindi Mangili. Pada saat ritual penguburan Raja Rindi Mangili ke-II, penarikan batu kubur menelan korban jiwa sebanyak ratusan orang. Disana ada beberapa Rumah Adat yang digunakan pada ritual khusus seperti Rumah Adat Haparuna khusus untuk ritual adat kematian Raja-raja saja. Sedangkan Uma Ndewa digunakan khusus untuk ritual adat acara cukur rambut bagi anak Raja yang yang baru lahir dan sebagai penerangan di rumah ini hanya boleh menggunakan lampu minyak tanah saja.

Kampung Pau/Umabara

Kampung Pau/Umabara adalah sebuah kampung yang terletak di pinggir kali Melolo yang merupakan ibukota Swapraja Melolo. Dari Raja Pertama s/d Raja yang keempat, yang terakhir adalah Oemboe Windi Tanangoenjoe. Rumah Jabatan yang masih utuh terletak di Pau. Disana masih tersedia meriam-meriam kuno yang biasa dibunyikan pada saat penguburan Raja-raja, dan yang terakhir adalah penguburan Umbu Retang Tamba, Umbu Tay Tanggurami, Umbu Bala Kapita, dan T.R Ipa Hoy.

Kampung Adat Prailiu

Kampung Adat Prailiu adalah sebuah ibukota kerajaan Lewa Kambera yang terletak disebelah Timur kota Waingapu. Keaslian eksotika kampung adat ini tetap terjaga ketradisionalannya. Rumah-rumah adat yang oleh warga kampung disebut Uma Mbatang/ Uma Hori, kuburan megalitik yang disebut reti dan patung-patung (penji) serta sejumlah benda purbakala masih terpelihara dengan baik. Sarung dan selendang tenun ikat (lau, hinggi dan tiara), turut menambah kental suasana tradisional di kampung itu. Kepala Swapraja Lewa Kambera yang terakhir adalah Tamu Umbu Nggaba Hungu Rihi Eti (Umbu Nai Hawurung) Warga di perkampungan adat Raja Prailiu ini terampil menenun ikat. Tenunan mereka mampu menembus pasaran nasional dan internasional. Tenunan yang asli menggunakan bahan natural dari hasil hutan di sekitar kampung," menggunakan bahan alamiah melalui proses yang panjang. Untuk pewarna kain digunakan bahan alamiah. Warna biru dari pohon nira/wora dan kuning kemerahan (kombu dan luaba) dari akar pohon mengkudu dan luaba . Semua proses pembuatan dikerjakan secara manual.

Jumat, 04 Oktober 2013

KAMPUNG HAMA PARENGU

Obyek ini terletak di desa Kuta Kecamatan Kanatang ± 2 jam berjalan kaki dari mananga mihi. Hama Parengu merupakan bekas perkampungan yang sudah ditinggalkan oleh penghuninya. Dulu kampung ini dihuni oleh 12 marga yang dipimpin oleh Marga Ana maeri. Kampung ini dikelilingi oleh pagar batu sehingga kampung ini juga dikenal dengan benteng Hamaparengu. Dikampung ini anda dapat menyaksikan kubur batu megalitikum, meriam dan kuali raksasa. Serta pada tahun – tahun tertentu, di kampung ini masih dilaksanakan ritual atau upacara adat (Mangejing). • Jarak tempuh dari Dermaga menuju obyek : 20 km • Aktifitas yang dapat dilakukan : foto dan menikmati sunrise dan sunset di hamparan padang sabana, menunggang kuda. • Akomodasi : tidak terdapat akomodasi di sekitar obyek, tamu biasanya menginap di hotel yang terdapat di pantai puru kambera yaitu: Pondok Wisata Pantai Cemara – Puru Kambera – Desa Mondu Kecamatan Haharu

Senin, 30 September 2013

KEMATIAN DAN PENGUBURAN

Kematian dilihat dari transisi antara hidup duniawi dan akhirat dan merupakan peristiwa penting dalam perjalanan seseorang menuju kebahagiaan sejati. Oleh karenanya penguburan harus dilaksanakan dengan upacara khusus agar arwah manusia layak masuk dalam Praimarapu (Surga). Setelah mayat disimpan bahkan sampai bertahun-tahun, dilakukan penyembelihan ternak kerbau dan kuda dalam jumlah besar (tergantung status sosial) sebagai sesaji pengiring penguburan. Upacara ini terdiri dari dua tahap, pertama jenazah dibungkus dengan kain berlapis-lapis lalu diletakkan dalam peti kayu dengan diameter 1,50 cm (pada jaman dahulu tidak menggunakan peti berbahan kayu, melainkan menggunakan kulit kerbau yang telah dikeringkan). Jenazah diletakkan dalam posisi jongkok (seperti posisi janin dalam rahim ibu, yang memiliki makna “Lahir Baru”) lalu ditempatkan dalam rumah adat sambil menantikan upacara berikutnya. Jenazah dijaga oleh Papanggang/Ata Ngandi (Hamba Bawaan) yang juga berperan sebagai mediator dengan sang arwah. Sehari sebelum berakhirnya tahap pertama diadakan upacara Pahadang yang dipimpin oleh Ratu (Pendeta Marapu). Sebelum tahap kedua, batu kubur sudah disiapkan dengan ukuran tergantung status sosial. Batu tersebut harus ditarik dari luar kampung yang diawali dan diakhiri dengan upacara khusus. Jenazah diusung dan diarak dalam suatu prosesi sambil diiringi oleh arakan kuda berhias yang ditunggangi oleh hambanya (Ata Ngandi) sampai ketempat pemakaman jenazah ditempatkan dalam kubur batu megalit. Anda dapat melihatnya di Kampung Prailiu, Pau dan Praiyawang, serta kampung-kampung tradisional lainnya.

EAST SUMBA

Pulau Sumba merupakan salah satu dari 3 pulau terbesar di Propinsi Nusa Tenggara Timur yaitu Pulau Flores, Timor dan Sumba. Pulau Sumba terletak di Tenggara Pulau Bali, sebelah selatan Pulau Flores, di sebelah barat daya Pulau Timor,di sebelah barat laut Darwin – Australia. Pulau Sumba terbagi atas 4 (empat) Kabupaten yaitu Kabupaten Sumba Timur dengan ibu kotanya Waingapu dan Kabupaten Sumba Barat ibu kotanya Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat Daya ibu kotanya Waitabula, Kabupaten Sumba Tengah ibu kotanya Waibakul. Luas Kabupaten Sumba Timur adalah 7000,5 Km2 dan di sebelah selatan terdapat 4 pulau kecil yaitu Pulau Salura, Pulau Mengkudu (Manggudu), Pulau Kotak dan Pulau Nusa. Jumlah penduduk Kabupaten Sumba Timur per 31 desember 2012 berjumlah 239.899 jiwa. Secara administrasi pemerintahan Kabupaten Sumba Timur terbagi dalam 22 Kecamatan, dan 156 Desa/Kelurahan. Iklimnya bercirikan iklim kering dengan temperatur rata-rata 28°c Pada umumnya masyarakat Sumba Timur terbagi dalam 3 (tiga) tingkat strata sosial yakni Maramba (raja), Kabihu (pejabat adat) dan Ata ( hamba ). Mayoritas penduduk beragama Kristen Protestan dan Katolik namun masyarakat Sumba masih tetap memegang teguh adat istiadat yang berlandaskan kepercayaan asli Sumba yaitu “Marapu” dalam kehidupan mereka sehari-hari.
padang sabana terbentang luas, menjadi surga bagi kuda sumba lambang keperkasaan.

Rabu, 25 September 2013

ingin mendapatkan pesona yang sama? maka datanglah ke pulau sumba yang indah dan elok.

Senin, 23 September 2013

jika anda datang ke sumba timur,maka anda akan menjumpai banyak patung kuda. sumba merupakan pulau penghasil kuda terbesar di indonesia. jika anda datang ke sumba timur, jangan lupa untuk mencoba wisata berkuda sepanjang pantai, anda pasti akan kembali untuk mencoba wisata ini.

Sabtu, 21 September 2013

pesona wisata budaya dan peninggalan penjajah di sumba timur.

Selasa, 10 September 2013

Aktifitas yang dapat dilakukan : foto dan menikmati sunrise dan sunset di hamparan padang sabana, yang terdapat disepanjang pantai ini dan dapat pula menunggang kuda. keindahan pantai yang sangat menakjubkan, pasir putih yang membentang bagaikan permadani putih, membuat siapa saja yang telah pergi kesana malas untuk beranjak pergi dan pulang. terasa kedamaian di dalam dada jika telah sampai dipantai ini, semua masalah serasa hilang dan pergi jauh dari benak, yang terisisa hanyalah kedamaian jiwa.

RUMAH TRADISIONAL

Bentuk atapnya tinggi lancip, serupa menara dimana tersimpan benda-benda pusaka (Tanggu Marapu). Tiap-tiap Rumah Adat mempunyai 3 bagian: Bagian bawah, tengah dan atas rumah, mencerminkan simbol alam dalam pandangan Suku Bangsa Sumba, yakni alam bawah (tempat arwah), alam tengah (tempat manusia) dan alam atas (tempat para dewa). Dengan demikian rumah bukan hanya tempat kediaman manusia tetapi juga merupakan tempat kebaktian dan pusat persekutuan sosial dan ekonomi ( center of social gathering and economic ). Sekeliling rumah adat terdapat kubur-kubur batu besar dengan berbagai bentuk dan ukiran yang indah baik yang telah beratus tahun maupun yang baru, sebagai manifestasi kejayaan jaman megalitik di masa lampau, dengan karakteristik adat istiadatnya masing-masing. rumah bukan hanya tempat kediaman manusia tetapi juga merupakan tempat kebaktian dan pusat persekutuan sosial dan ekonomi ( center of social gathering and economic ). Sekeliling rumah adat terdapat kubur-kubur batu besar dengan berbagai bentuk dan ukiran yang indah baik yang telah beratus tahun maupun yang baru, sebagai manifestasi kejayaan jaman megalitik di masa lampau, dengan karakteristik adat istiadatnya masing-masing.

Jumat, 06 September 2013

SENI DAN KERAJINAN TANGAN Kekhasan tenun ikat memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi ketenaran Sumba Timur di mata dunia. Disebut tenun ikat karena kegiatan mengikat amat berperan. Sebelum ditenun, benang diikat menurut pola yang telah ditentukan sebelumnya, lalu dicelup dalam pewarna, hanya kini masi digunakan benang yang dipintal secara manual dan alamiah. Kekuatan kain tenun Sumba Timur bukan saja terletak pada desain yang unik, penuh simbol-simbol dekoratif bermakna sosial kemasyarakatan hingga keagamaan ataupun tata warna alamiah yang sangat menarik tetapi justru pada proses pembuatan yang melibatkan jiwa penenunnya tersebut, yang memungkinkan waktu berbulan-bulan masa kerja dilalui dengan penuh kesabaran serta ketekunan yang luar biasa. Tenunan biasanya digunakan untuk pakaian adat, belis, membungkus jenazah dan lainnya sebagainya. Proses pembuatan tenun ikat dapat dilihat di Kampung Prailiu, Kampung Lambanapu, Kampung Mauliru, Kampung Pau, Kampung Praiyawang dan Desa Watuhadang serta Desa Kaliuda yang merupakan pusat kerajinan tenun ikat. Bagi orang Sumba Timur, semua benda seni primitif memiliki fungsi sosial berkaitan dengan kepercayaan Marapu. Patung dan ukiran (Penji) dari kayu dan batu, anyam-anyaman dari daun pandan dan lontar (tikar, tas, karuku/tempat nasi dan mbuala pahappa/tempat sirih pinang wanita serta kalumbutu/tempat sirih pinang pria) dan kerajinan tembikar dari tanah liat serta berbagai aksesoris logam (Mamuli, Luluamahu dan anting-anting).
Berbagai tarian tradisional terdapat diseluruh daerah Sumba Timur yang disajikan pada upacara ritual, pagelaran dan acara pemerintahan yang diiringi oleh nyanyian lagu-lagu adat, gong dan tambur serta alat musik dari bambu (nggu’nggi dan jung’ga au) yaitu tari Ndua kali, tari Kadingangu, tari Ngguku (Wulu Manu), tari Parinna, tari Ludu, tari Panapang Baru, tari Patang, tari Pata Pandailung, tari Waluk, tari Kanduku Wuaka dan tarian penyambutan tamu agung yaitu: Ninggu Harama dan Harama. Selain di kampung-kampung tradisional, tarian diatas dapat juga disaksikan di sanggar-sanggar seni antara lain : sanggar tari Ori Angu (Lambanapu), sanggar tari Ninggama (Prailiu), sanggar tari Mbeni Mangu (Wangga), sanggar tari Talu Nggeda (Kawangu), Gempar (Praimbana), Prainatang (Mondu), Praiyawang (Rindi), Katala Hamu Lingu (Lewa), Riki Mata (Radamata), Manandang Pa’Ori ( Desa Praikalala), Guagat Paraingu (Kecamatan Kananggar).
nikmati indahnya pantai purukambera, dengan pasangan atau keluarga anda. nama purukambera ini menurut cerita para orang tua yaitu tempat dimana orang sumba kambera pertama kali datang ke pulau sumba, inilah tempat mendarat yang pertama kalinya. pantai ini mempunyai pesona yang sangat indah, malah pesonannya lebih dari pantai kuta di bali. jika anda tidak percaya maka coba datang saja di sumba timur dan pergilah ke pantai nan indah purukambera.

Kamis, 29 Agustus 2013

ini pelabuahn kota waingapu atau biasa disebut pelabuhan rakyat. di pelabuhan ini banyak terdapat warung2 yang menjual berbagai macam aneka makanan laut, jika anda penikmat hidangan laut maka datang saja ke pelabuhan waingapu/rakyat. welcome to waingapu-sumba timur.

Jumat, 23 Agustus 2013

jika anda pecinta pesona wisata tradisional maka datanglah kekampung adat anakalang. di desa ini banyak memiliki hal2 yang unik, yang belum pernah kita lihat di manapun. di kampung ini tepatnya tengah kampung terdapat sebuah tiang pancang yang di gunakan untuk menggantungkan kepala manusia, yang kalah dalam perang antar desa. masih banyak hal lainnya yang dapat anda saksikan dan dengarkan mengenai desa tersebut. jika anda ingin mengetahui lebih lanjut maka datang saja ke salah satu kampun adat di anakalang.

Kamis, 22 Agustus 2013

acara penguburan di desa Rende, kecamatan Rindi, kabupaten sumba timur.
dalam acara ini banyak hewan yang dikorbankan bahkan hingga ratusan ekor, banyaknya hewan yang dikorbankan menunjukkan bahwa yang meninggal adalah kaum bangsawan atau ningrat kata orang jawa, selain juga merupakan adat dari suku sumba. semakin banyak hewan yang di korbankan semakin di hormati keluarga si mati.
dicerikan bahwa hewan yang di sembelih pada saat penguburan itu adalah hewan yang akan di bawa oleh si mati ke alam baka, sehingga si mati tidak akan melarat atau miskin di alamnya. si mati akan tetap kaya, selayaknya pada saat dia masih hidup.
malah, jika si mati merupakan bangsawan besar maka pembantunya/budak/hamba/atta dalam sebutan orang sumba, juga akan ikut mati dengan tuannya, dengan cara meminum racun di samping lubang kubur tuannya agar hamba tersebut dapat tetap mengabdi paa tuannya di alam baka.

kampung adat Praiyawang di desa Rende, kecamatan Rindi.
jika anda ingn suasana perkampungan yang masih asli, maka datanglah ke kampung Praiyawang di desa Rende.
kampung indah nan asri, dengan pemandangan yang eksotis.
di kampung ini dapat kita jumpai berbagai hal menarik seperti, kuburan batu tua, rumah adat,  barang2 peninggalan nenek moyang seperti gong, tambur dan pakaian adat yang telah berumur ratusan tahun tetapi masih terawat dengan baik.